Wishlist or To do list?
Akhir tahun 2010 kemaren, disaat orang-orang sibuk merencanakan malam tahun baru, gue berfikir ngga ada yang istimewa dari pergantian tahun. Buat gue, malam tahun baru ya sama aja kayak malam-malam sebelumnya, cuma bedanya film-film di TV biasanya lebih bagus, ngga lebih dari itu. Disaat orang berbicara tentang resolusi tahun baru gue justru merasa bahwa resolusi tahun baru itu ngga begitu penting. Yah buat gue tahun baru ya dijalani aja sih, mengalir seperti air.
Sampai akhirnya awal bulan ini gue berfikir, gue selama ini ngga pernah bener-bener bikin resolusi tahun baru. (Mungkin waktu dulu pernah, tapi sekedar ikut-ikut artis di infotainment tanpa bener-bener berencana ngejalanin resolusi itu). Pemikiran guepun berlanjut, apakah karna gue ngga pernah membuat resolusi makanya tahun tahun gue berjalan selow dan biasa aja? Dan malam pergantian tahun pun jadi ngga ada istimewanya buat gue? Dan otak gue menjawab 'IYA'.
Maka dari pemikiran itulah gue memutusan untuk mencoba, untuk pertama kalinya, membuat resolusi tahun baru (seperti yang udah lo liat di postingan gue sebelumnya). Dan jadilah seperti ini :
Gue buat jadi kayak wishlist atau malah to do list dan gue namakan 'ME & 2011'. Intinya gue tulis apa yang akan/pengen/harus gue lakukan. Dan karna gue pernah dengen dari salah seorang motivator bahwa kalau kita harus menuliskan apa yang akan/pengen/harus dilakukan secara spesifik. Jadilah gue tulis apa yang akan/pengen/harus gue lakukan dengan warna pink dan penjelasan singkatnya (misal: deadline, budget, dll) dengan warna biru.
Sampe detik gue nulis ini, gue udah buat 2 halaman dengan 21 poin di daftar itu. Gue sendiri bertekad paling engga 75% hal di daftar itu bisa gue selesaikan. Wish me luck ;)
Comments
Post a Comment