Cycle.
I found out that relationship has it own cycle. Setidaknya buat gue dan relationship yang udah jalan lebih dari tiga tahun ini.
Gampangnya buat jelasin, coba bayangin lingkaran. Emm atau lebih gampangnya bayangkan lingkaran di jam. Analogikan relationship cycle ini sebagai sebuah jam standart (yang sejauh gue tau dan liat) yang dibagi atas dua belas titik berupa angka dari satu sampai dua belas. Seperti yang gue tau juga, kedua belas titik itu (biasanya) tersebar merata membentuk sudut sudut 30 derajat. Belom pernah gue nemuin jam yang angka satu sampai dua belasnya ngumpul di bagian atas semua.
Dari dua belas bagian yang ada itu gue bagi menjadi empat fase yang ada di relationship, punya gue sendiri terutama.
Dari yang udah gue jabarin, berdasar pengalaman dan curcol dikit, tadi di atas, mungkin emang fase dua belas terdengar (atau terbaca?) paling menyenangkan, tapi ya pernah denger ungkapan "if you want to see the rainbow, you have to meet the rain first" kan? Lo ngga akan bisa ngerasain manis kalo lo bahkan ngga tahu rasa pahit, so lo ngga akan bisa ngerasain senengnya ada di fase dua belas kalo lo ngga pernah ngelewatin sedih dan susahnya fase enam atau bosennya fase tiga dan sembilan. Tapi percaya deh bahwa setiap fase yang harus lo jalanin di sebuah hubungan itu ada sisi positif yang bisa diambil. Misalnya aja nih, kayak yang gue jelasin di fase enam, kita jadi bisa liat sedewasa apa sih pasangan kita, kita bisa push diri kita sendiri buat lebih kreatif biar ngga gampang bosen.
Bythewaaay, ada yang ngebedain relationship-cycle ini sama jam, itu adalah bahwa di siklus ini lo adalah orang yang punya kuasa penuh untuk nentuin berapa lama setiap fase bakal terjadi, lo yang pegang kendali penuh. Ngga kayak jam yang satu kali putaran pasti akan diselesaikan dalam 12 jam. Be wise, biar lo ngga terjebak lama di fase yang paling ngga menyenangkan.
Last paragraph, mungkin semua yang baca postingan ini bingung kenapa gue tiba-tiba waras begini? Kejedot Merlion di Singapore? NO NO, I hate to say it, but I'm nineteen now, harus lebih waras. Dan yang lebih jelasnya lagi sih ini salah satu best birthday buat gue (kapan kapan deh ceritanya) and nooow, I'm in love again with the same person in last three years, my B :)
Gampangnya buat jelasin, coba bayangin lingkaran. Emm atau lebih gampangnya bayangkan lingkaran di jam. Analogikan relationship cycle ini sebagai sebuah jam standart (yang sejauh gue tau dan liat) yang dibagi atas dua belas titik berupa angka dari satu sampai dua belas. Seperti yang gue tau juga, kedua belas titik itu (biasanya) tersebar merata membentuk sudut sudut 30 derajat. Belom pernah gue nemuin jam yang angka satu sampai dua belasnya ngumpul di bagian atas semua.
Fase DUA BELAS:Kenapa gue namain fase dua belas? Karena pada jam kebanyakan, angka dua belas itu akan selalu ada di bagian atas jam. Ini gue ibaratin dengan masa-masa paling on fire dalam sebuah hubungan. Fase ini biasanya jaman-jaman lo telfonan berjam-jam sehari, smsan, bbman setiap detik dengan topik yang (kadang) diulang-ulang cuma biar lo bisa tetep berhubungan sama dia. Itu buat yang awal-awal pacaran.
Buat gue ya yang walaupun baru tiga tahunan pacaran ini, fase dua belas adalah fase dimana gue ngga sabar nunggu dia bales bbm, tetep excited dengan apapun yang kita bahas, even just random things, atau gue yang bisa nelfon dia dua jam cuma buat nungguin dia main PES diujung sana, denger dia nyanyi nyanyi ngga jelas. Fase dimana gue pengen ngehabisin sebanyak mungkin waktu sama dia, just watching him laughing from passenger side, going nowhere yang penting sama dia. Hal-hal biasa yang mungkin udah puluhan kali pernah kita lakuin sebelumnya tapi itu jadi make sense lagi buat gue, bikin deg-degan lagi. Intinya di fase ini kita jatuh cinta lagi dengan orang yang sama.
Fase TIGA:Ketika hal-hal yang kita lakuin di fase dua belas tadi kerasa boring, ketika komunikasi yang terjadi hanya sebatas say hi dan hal-hal standar yang tadinya menyenangkan menjadi biasa saja. Yah ketika semua hal tadi menjadi rutinitas yang 'harus' dilakukan, bukannya 'ingin' dilakukan, kita sudah terjebak di fase tiga. Saat yang paling rentan karena kalo kita ngga bisa menghandle fase ini, siap-siap berada di fase enam (yang setelah ini bakal gue jabarin). Be careful or everything's getting worse and you'll be trapped in 6-phase.
Fase ENAM:The bottom of the cycle, fase yang mungkin semua orang pengen hindarin. Fase ketika frekuensi lo bete dan berantem bisa ngalahin jam buka fastfood yang selalu siap nyediain makanan kapanpun dimanapun lo bisa mencet 14045. Ketika setiap masalah kecil itu ibarat bensin yang lo tuangin di atas bara api. Fase setengah mati yang menurut gue justru bisa ngebuat lo lebih tau pasangan lo dari sisi berbeda. Bukan cuma dari baik-baiknya tapi gimana cara dia handle masalah. It would be great to know it :)
Fase SEMBILAN:Hmm ini sih hampir mirip sama fase-tiga-yang-begitu-begitu-aja-sih tapi bedanya kalo di jam, dari angka enam itu jarum bakalan gerak ke angka dua belas, yang mana itu berarti it gets better! Tapi cara lo bersikap di fase-yang-begitu-begitu-aja-sih ini juga akan mempengaruhi hubungan lo.
Dari yang udah gue jabarin, berdasar pengalaman dan curcol dikit, tadi di atas, mungkin emang fase dua belas terdengar (atau terbaca?) paling menyenangkan, tapi ya pernah denger ungkapan "if you want to see the rainbow, you have to meet the rain first" kan? Lo ngga akan bisa ngerasain manis kalo lo bahkan ngga tahu rasa pahit, so lo ngga akan bisa ngerasain senengnya ada di fase dua belas kalo lo ngga pernah ngelewatin sedih dan susahnya fase enam atau bosennya fase tiga dan sembilan. Tapi percaya deh bahwa setiap fase yang harus lo jalanin di sebuah hubungan itu ada sisi positif yang bisa diambil. Misalnya aja nih, kayak yang gue jelasin di fase enam, kita jadi bisa liat sedewasa apa sih pasangan kita, kita bisa push diri kita sendiri buat lebih kreatif biar ngga gampang bosen.
Bythewaaay, ada yang ngebedain relationship-cycle ini sama jam, itu adalah bahwa di siklus ini lo adalah orang yang punya kuasa penuh untuk nentuin berapa lama setiap fase bakal terjadi, lo yang pegang kendali penuh. Ngga kayak jam yang satu kali putaran pasti akan diselesaikan dalam 12 jam. Be wise, biar lo ngga terjebak lama di fase yang paling ngga menyenangkan.
Last paragraph, mungkin semua yang baca postingan ini bingung kenapa gue tiba-tiba waras begini? Kejedot Merlion di Singapore? NO NO, I hate to say it, but I'm nineteen now, harus lebih waras. Dan yang lebih jelasnya lagi sih ini salah satu best birthday buat gue (kapan kapan deh ceritanya) and nooow, I'm in love again with the same person in last three years, my B :)
Comments
Post a Comment